Senin, 20 Januari 2014

Selamat Jalan Oma

Oma..

Terima kasih atas kebaikan-kebaikan oma selama ini..

Dari rahim oma, lahirlah mama.. ibu kandungku.. dan seluruh kakak2nya, yang kini telah beranak cucu..

Tak kan kulupa hari itu.

Malam sebelum kau pergi meninggalkan kami, ketika ku datang menjenguk karena keadaanmu yang semakin lemah, kau bertanya "Sudah berapa bulan (hamilnya)?"

ku jawab, "dua bulan oma"

Oma tersenyum, dan berpesan.. "Ati-ati ya nak.. dijaga bener.. jangan naik turun, dijaga.." katanya dengan napas yang terengal-engal karena paru-parunya kian sesak.

"Iya oma.." jawabku sambil memegang tangan oma.

Oma sejatinya sudah pikun. Makanya aku sangat terharu, saat oma melihatku, oma ingat kalau aku sedang hamil.. beberapa saat berselang mamaku datang, dan berkata pada oma, "Bella lagi hamil oma..."
ia pun menjawab, "Iya.. dua bulan.." sambil menunjukkan tangannya yang menunjuk angka dua"

Malam itu, anak2 dan cucunya banyak yang berkumpul.. mengaji di depan oma..
Mendoakan oma.. agar oma diberi yang terbaik..

Malamnya aku pulang bersama suamiku.
Esok paginya, aku ditelepon abangku..

"Bel.. innalillahiwainnailaihi rajiun.. oma udah nggak ada"

Seketika badanku lemas. Baru saja semalam aku ngobrol dengan oma, paginya tanggal 19 Januari 2014, oma telah tiada, kembali ke Pencipta-Nya.

Saat itu aku dan suamiku sedang berada di bengkel, sedang servis motor. Setelah selesai motor diservis, kami pun langsung berangkat menuju rumah oma.. Sampai di sana, orang-orang sudah ramai berkumpul. Saat itu oma sedang dimandikan. Aku pun masuk untuk melihat.

Aku sudah tak bisa berair mata lagi. Dalam hatiku, aku ikhlas, karena pasti ini memang sudah waktunya.. Oma sudah sangat tua, hampir menginjak 89 tahun. Sudah sulit berjalan dan beraktivitas. Sekarang ia telah tenang di sana..

Satu hal yang membuatku kian lega.. Oma sudah sempat menyaksikan pernikahanku tanggal 3 November 2013 kemarin

Omaku itu yang sedang duduk di kursi roda. Dalam keadaan tubuh yang lemah ia masih berktekad menyaksikan pernikahanku.

dan sebelum ia pergi, ia telah mengetahui bahwa aku tengah mengandung. Walau tak sempat meliat cicitnya yang keduapuluh sekian, aku sudah cukup lega. Oma sudah mengetahuinya.


Dua minggu setelah hari pernikahanku, aku datang bersama suamiku ke rumah oma. Rupanya oma - yang sebenarnya sudah pikun- masih ingat, menyambutku dengan berkata.. "Eh... Penganten....."

Aku terharu saat itu. Aku datang membawa album foto pernikahan kami. Oma sempat bolak-balik melihat, dengan kacamatanya yang sudah tinggal sebelah karena pecah. Oma tampak antusias melihatnya.


Oma.. kini Oma sudah dipanggil Allah..
Setiap orang akan mendapat giliran, termasuk aku..

Semoga Allah mengampuni dosa-dosa Oma.. memberikan Oma tempat terbaik di sisi-Nya..
dan semoga kelak kita dipertemukan kembali di Jannah-Nya..

Aamiin..

Selamat Jalan Oma...



Kami yang menyayangimu,

Bella, Sahlan, dan Jagoan kecil kesayangan kami di perutku :)

Senin, 13 Januari 2014

Cerita Yang Akan Kau Tanyakan Nanti (1)

Beberapa minggu setelah hari bahagia itu.. aku merasakan ada yang lain dengan diriku..
Setiap bangun tidur, terasa mual, terkadang disertai pusing.. yang selalu ku pikir masuk angin..

Beberapa hari berselang, aku merasakan keram pada perutku..

Ada apa ini?

Aku pun mulai mencari-cari dari berbagai sumber, apa jangan2 aku hamil?

yang pertama menanyakan hal itu bukanlah diriku sendiri, melainkan suamiku, Mas Sahlan.

"Kamu hamil kali bel?"
sering sekali ia menanyakan hal itu ketika aku mulai mual-mual..bahkan sebelum menstruasiku terlambat.

Aku baru menikah 3 November 2013,, saat itu sekitar awal Desember 2013.

Hatiku pun mulai bertanya-tanya "Apa iya?"

Hari demi hari pun berlalu. sampai pada akhirnya, tanggal 5 Desember 2013, aku baru telat haid 1 hari.. Mas Sahlan membelikanku test pack..

Esok paginya, ku coba.. dan hasilnya negatif.
Hanya satu saat itu yang ku khawatirkan, suamiku kecewa akan hal itu. Karena nampaknya ia antusias sekali menyuruhku mengetest kehamilan.

"Yaudah.. mungkin kamu masuk angin.."

Saat itu perasaanku campur aduk. Antara percaya nggak percaya, dan sedikit diliputi kesedihan karena membuat suamiku kecewa. Namun aku tak menunjukkannya. Aku tak tau apa yang ada di pikirannya saat itu, mungkin juga kecewa, tapi ia juga tak menunjukkannya.

Seminggu berlalu, tamu bulanan tak kunjung datang. Singkat cerita aku kembali membeli testpack. Tapi kali ini tak terlalu berharap, karena aku takut kecewa. Tapi ternyata.. testpack menunjukkan 2 garis, yang artinya aku hamil. Alhamdulillahirabbil Alamiin... Subhanallah.. ternyata aku langsung dipercaya oleh Allah...

Allah kini tengah menitipkan buah cinta kami di rahimku..
Rezeki terbesar yang pernah kudapatkan di dalam hidupku..

Ya Allah..
Jadikanlah anakku kelak anak yang sholih/ sholihah..
Sehatkanlah ia selalu.. Sempurnakanlah perkembangannya..

Aamin Ya Rabbal Alamiin..

Meski ruh belum ditiupkan oleh Pencipta-Mu, namun Ummi dan Abi telah menyayangimu..
Lihat saja.. Abi selalu melarang ummi makan indomie makanan yang dilarang sama dokter, atau pun yang menurut sumber lain ga baik untuk ibu hamil..hehe

Gapapa deh nak.. yang penting kamu sehat.. cepat besar ya nak.. Ummi sangat menanti-nantikan kelahiranmu, begitu juga oma, kakek, nenek, dan lain-lain..

Ummi sayang dedek.. Dedek sayang gak sama ummi? :)

Selasa, 07 Januari 2014

Lembaran Baru

Akhirnya setelah berabad-abad aku mulai nulis lagi.. :D
Sejak terakhir nulis sampe sekarang udah banyak perubahan dalam diriku

3 November 2013 lalu, akhirnya aku menikah..

Dan kini, aku tengah mengandung buah hati kami 2 bulan.. Alhamdulillah J

Insya Allah, setelah ini pengen rajin nulis lagi… terutama buat update perkembangan si dedek.. J
Yang akan ku beri judul.. "Cerita Yang Akan Kau Tanyakan Nanti.."