Kamis, 19 September 2013
Repost : Surat Favorit Saya :)
mungkin krn itu pula, Alhamdulillah tak perlu lama-lama, dan tak perlu effort besar, atas izin Allah, saya hafal surat ini. Bukan hanya hafal, tapi saya juga menikmati sekali tiap kali melantunkannya, semudah membacakan Al-Fathihah. Alhamdulillah.
Anehnya, saat saya menghafal surat lain, saya perlu menghafal per ayat. Di ulang terus menerus. Tp untuk surat yg satu ini, tdk demikian. Hanya krn sy setiap hari membacanya (belum berniat untuk menghafal), ayat demi ayatnya sudah begitu melekat di kepala saya. Alhamdulillah, ini anugerah besar bagi saya. Al-Mulk ini menjadi salah satu pelipur lara saya yang paling ampuh ketika saya sedang bersedih.
Terakhir, ini tambahan saja, (dan mungkin saja bocoran). Karena kecintaan saya pada surat ini, kemungkinan besar hafalan surah Al-Mulk inilah yg menjadi salah satu atau bahkan satu-satunya mahar yg akan saya pinta kelak pada calon suami saya kelak, siapa pun itu. Hehe. Berharap semoga rumah tangga yang akan saya bangun kelak, akan sangat dekat dengan pertolongan Allah. Karena Allah lah Sang Pemilik Kerajaan ini, Sang Pemberi Pertolongan.
Mungkin akan timbul pertanyaan, apa saya cuma suka baca surat Al-Mulk saja? Ya tentu semuanya saya baca.doakan saja semoga ke depannya seluruh isi Al-Quran bs saya hafal, semudah membacakan Al-Fathihah. Aamiin.
(Repost from My Facebook Notes https://www.facebook.com/notes/clarabella-fanizasya/surat-favorit-saya-/10151307374876125 tanggal 7 November 2012)
Repost : Saatku Bangkit
mengapa aku masih saja suka melamun, saat orang mengajak bicara aku bahkan seringkali tak menangkap maksudnya, saat aku membaca bahkan aku tak tahu maknanya, saat menonton bahkan aku tak bisa benar-benar menyimaknya.
aku benci sifat lemah ini. aku bukan hanya lemah, tetapi SANGAT lemah.
mengapa aku harus bersedih? sedang kebahagiaan itu bukan direnggut, namun sedang ditangguhkan.
mengapa aku harus gelisah? sedang ketenangan dalam hidup adalah dambaan setiap insan.
mengapa aku harus murung? sedang senyuman adalah ibadah.
mengapa aku harus menangis? sedang tertawa itu dapat membuat hati senang.
mengapa harus menangisi sesuatu di dunia ini, sedang hidup di dunia hanya sementara, dan suatu saat kita akan kembali pada-Nya, selama-lamanya.
mengapa aku harus menodai langkah suci yang telah ku ambil dengan semua itu? padahal langkah itu ku ambil, Wallahi, hanya karena-Mu.. karena ketakutanku pada-Mu..
karena ketakutanku akan azab-Mu yang pedih..
karena ketakutanku pada neraka-Mu..
karena kecintaanku pada-Mu..
karena kerinduanku pada Jannah-Mu..
karena-Mu ya Rabb, karena-Mu..
tp mengapa? mengapa???
aku pun tidak mengerti. bahkan sampai detik ini.
Ya Allah, ampunilah aku, ampunilah aku, ampunilah aku..
Aku tau, ini bukan sifat yang kau sukai, aku tau kesedihan tak boleh berlarut-larut, tapi tetap ku lakukan.
Aku sedang belajar Ya Allah,
untuk benar-benar mencintai-Mu di atas segalanya.
untuk ikhlas dengan apapun yang terjadi pada diriku.
untuk sabar menanti kebahagiaan datang dari-Mu.
Ampuni aku ya Allah, ampuni aku, ampuni aku..
Aku lupa bersyukur pada nikmat-Mu..
Atas setiap nafas yang kuhembuskan, atas setiap detakan jantung,
atas setiap aliran darah,
atas panca indera yang lengkap,
tanpa aku memintanya..
atas keluarga dan sahabat yang benar2 menyayangiku..
Atas anugerah iman yang kau berikan..
Atas SEGALANYA, ya, SEGALANYA.
Padahal Kau telah memberi peringatan berkali2 pada surat Ar-Rahman, "MAKA NIKMAT ALLAH MANAKAH YANG KAU DUSTAKAN?"
Astaghfirullahaladzim....
Ampuni aku ya Allah, ampuni aku..
Ya, kalau bukan saat ini, kapan lagi aku bertobat. Padahal aku tak tau, kapan Engkau kan memanggil-Ku.
Padahal aku tak tau, saat aku tidur nanti, apa aku masih bisa terbangun lagi atau tidak.
Ya Allah, mulai saat ini, akan kutegarkan hatiku, aku tahu janji-Mu tak pernah palsu.. Kau tak akan menyia-nyiakan hamba-Mu yang beriman dan bertaqwa pada-Mu..
Tuntun aku ya Allah, aku tahu, sesungguhnya Engkau dekat, dan Engkau selalu bersamaku..
Bismillahirrahmanirrahim.. Aku pasrahkan semuanya pada-Mu, dan akan kulanjutkan hidupku, dimana hidup adalah ladang menabur amal sebagai bekal di akhirat kelak. Akhirat yang ABADI. ya, ABADI.
Bismillahirrahmanirrahim..
Inilah saatku bangkit..
Bogor, malam 10 Syawal 1431 H.
(Repost from My Facebook Notes https://www.facebook.com/notes/clarabella-fanizasya/saatku-bangkit/471841431124 tanggal 18 September 2010)
Sabtu, 16 Maret 2013
bukan puisi
Ya Allah..betapa lemahnya diri ini..
Mengapa kini semuanya menjadi terasa berat bagiku..
Separuh hati ini kosong..
Separuh jiwa ini hampa..
Layaknya tiada daya..
Aku memikul beban yg selama ini tak ku tunjukkan..
Aku selalu hadirkan senyum, saat sebenarnya hati ini menjerit.
Aku selalu hadirkan tawa, walau sebenarnya hati ini perih..
Dalam kesunyian barulah ku menangis,
Saat air mata menjadi pengganti ribuan kata-kata,
Yang tak sempat terucap dlm bisingnya dunia..
Ya Allah, ku mohon agar kau segera hadirkan separuh jiwa ini, separuh hati ini..
Aku khawatir, aku tak sanggup untuk menghadapi semuanya sendiri, lebih lama lagi..
Dunia kini semakin membahayakanku,
Aku khawatir akan terlena dan tak ada yang mengingatkanku..
Aku khawatir akan tangan, mata, dan kepala yg jahat, yg seakan mengelilingiku..
Fitnah dunia kini makin keji..
Sedang dunia ini bukanlah tujuanku..
Kini aku bagai terombang-ambing di atas kapal, tanpa kemudi..
Makin lama angin laut makin bertiup kencang, ombak semakin tinggi..
Keadaan makin tiada pasti..
Ini bukanlah bait-bait puisi..
Ini adalah panjatan doa dari hati..
Ya Allah, tolong aku.....
Beri aku kekuatan....